I. GLOBAL
POSITIONING SYSTEM
A. Teknologi
GPS
Global Positioning System (GPS) adalah
suatu metoda pengukuran posisi di atas permukaan bumi dengan menggunakan
teknologi satelit.
Satelit yang dipergunakan
adalah Navigation Satellite Timing
and Ranging (NAVSTAR).
Pengelola
satelit : Departement of
Defense (DoD) Amerika Serikat.
Jumlah satelit Navstar yang operasional ada
24 terdiri dari 6 orbit dengan tiap orbitnya terdiri dari 4 satelit, serta
tinggi orbit 20.200 Km.
Periode orbit 11 jam 58 menit
( + 12 jam ) dan setiap saat 4 s/d 10 satelit GPS akan teramati dari
permukaan bumi.
B. Segmentasi
GPS
GPS terdiri dari 3 segment yaitu :
1. Space
segment
Terdiri dari 24 satelit
Navstar yang memancarkan 2 frekuensi yaitu L1 dengan frekuensi 1575,42 Mhz, dan
L2 dengan frekuensi 1227,60 Mhz.
L1 membawa 2 buah kode
biner yaitu P-code (Precise or Private Code) dan C/A-code (Clear
Access or Coarse Acquisition).
L2 hanya membawa P-code
2. Control
System Segment
Control System Segment yaitu
stasiun-stasiun yang berfungsi untuk mengontrol satelit, antara lain berada di
Pulau Ascension, Diego Garcia , Hawaii ,
Colorado Springs ,
dll.
3. User
Segment
User segment adalah
pengguna receiver GPS.
Gb. 2.1
Segmen GPS
C. Tipe
Receiver GPS
Berdasarkan ketelitian
yang diperoleh, receiver GPS terdiri dari :
1.
Tipe
Navigasi, digunakan
untuk alat navigasi atau pengukuran-pengukuran yang tidak membutuhkan
ketelitian tinggi (level kesalahan berkisar 2 m – puluhan meter).
2.
Tipe
Pemetaan, biasanya
digunakan untuk pemetaan dengan ketelitian 1 – 5 meter, yang membedakan dengan
tipe navigasi, tipe ini dapat digunakan untuk penentuan posisi secara
diferensial.
3.
Tipe
Geodetic, biasanya
digunakan untuk pengukuran-pengukuran yang menuntut ketelitian yang relatif
tinggi, misalnya untuk titik kontrol (referensi). Ketelitian milimeter dapat
diperoleh dengan menggunakan peralatan Geodetic dengan metoda differensial dan
dengan perencanaan serta pelaksanaan yang tepat.
D. Fungsi dan Alasan Penggunaan GPS
1.
Fungsi
GPS
¨ Untuk
mengetahui suatu lokasi di muka bumi.
¨ Untuk
mencapai suatu lokasi di muka bumi dengan cepat dan tepat.
¨ Untuk
mengukur areal yang luas dengan tingkat ketelitian tertentu.
¨ Untuk
merekam perjalanan (track) di muka bumi, baik berupa line atau poligon.
¨
Untuk
menentukan titik awal dari survei dengan menggunakan kompas.
2.
Alasan
Penggunaan GPS
¨
Dapat
memberikan informasi : Posisi, kecepatan dan percepatan 3 dimensi maupun
informasi waktu, dimana saja dalam segala cuaca dengan ketelitian tinggi dan
cepat.
¨ Cara
penentuan posisi dapat dg statik maupun bergerak (kinematik).
¨
Cara
pemakaiannya relatif mudah.
¨ Cocok
untuk semua platform ( mobil, kapal, pesawat dll ).
¨
Bereferensi
ke satu global datum WGS84.
¨ Tidak memerlukan
saling keterlihatan antar titik.
¨
Surveyor
tidak dapat memanipulasi data mentah.
¨
Untuk daerah terbuka GPS dapat menggantikan fungsi Total
Station. Lebih praktis,
teliti dan cepat. ( stop-go, Real Time Survey).
¨
Perangkat
lunak pemroses data makin canggih (mis SKI ).
¨ Banyak
instansi / perorangan menggunakan GPS.
E. Keterbatasan dan Hal-hal yang Mempengaruhi Akurasi GPS
1.
Keterbatasan
GPS
¨
Tidak dapat digunakan di tempat dimana signal GPS tidak
dapat diterima. Misal:
dalam terowongan, hutan lebat, dll
¨ Pemakai
tidak mempunyai wewenang dalam system GPS.
¨ Datum
yang digunakan WGS84, untuk posisi lokal dengan MSL pengguna harus menghitung
sendiri angka transformasinya.
¨ Teknologinya
relatif baru, hingga sumber daya masih kurang.
¨ Pemakaian
terkesan Sangat Mudah, hingga membuat operator kurang teliti, dan kurang
hati-hati tehadap pekerjaannya.
¨ Survey
GPS memilik karakteristik dan persyaratan yang berbeda dengan survey Poligon
dll.
¨ Komponen
tinggi pada GPS tidak bisa langsung diintegrasikan
¨ dengan
tinggi permukaan bumi (dpl).
2.
Hal-hal yang mempengaruhi akurasi GPS
¨ Kesalahan
Jam Satelit – Satelit memiliki jam atom yang sangat akurat, tetapi
selalu ada batas kesalahan yang kecil.
¨ Kesalahan
Ephermeris – Tiap posisi satelit dapat berubah dari orbit yang
dihitung disebabkan oleh tarikan gravitasi dari matahari dan bulan.
¨
Kesalahan
Receiver – Jam-jam
di receiver selalu memiliki kesalahan lebih dibanding akurasi jam satelit.
Kesalahan ini cukup signifikan, alam tetapi diimbangi dengan melakukan
triangulasi 4 satelit.
¨
Gangguan
Atmosfer – Perubahan
tetap dalam lapisan ionosfir di atmosfir bumi mempercepat atau memperlambat
signal, karena itu membuat perhitungan jarak sedikit tidak tepat.
¨
Selective
Availability –
USDoD secara intensif dan berselang seling mengacak dengan sinyal satelit
sehingga kita tidak pernah tahu kapan receiver GPS mengalami perubahan akurasi.
¨
Multipath – Fenomena dimana sinyal dari
satelit tiba di antena GPS melalui dua atau lebih lintasan yang berbeda.
¨
Barrier/Penghalang – Adanya suatu penghalang sinyal
satelit untuk di terima oleh receiver
GPS, misalnya tutupan tajuk yang rapat.
¨
Konfigurasi
Satelit – Sinyal
dari konfigurasi satelit yang menyebar lebih baik daripada konfigurasi satelit
yang mengelompok.
Gb. 2.2 GDOP [Geometrical Dilution of Precision]
DOP
(Dilution of Precision) adalah bilangan yang digunakan untuk
merefleksikan kekuatan geometri dari konstelasi satelit.
Nilai
DOP tergantung pada jumlah, lokasi, distribusi satelit serta Lokasi pengamat.
Nilai
DOP yang kecil menunjukan geometri sateli yang kuat(baik), dan nilai DOP yang
besar menunjukan geometri satelit yang lemah(buruk)
F. Peningkatan Akurasi GPS
1. Metoda posisi Absolut dengan perataan (Averaging) Perekaman posisi yang dilakukan oleh
receiver pada suatu tempat dalam periode waktu 1 – 8 jam, kemudian hasil
perekaman dirata-ratakan. Semakin lama waktu perekaman, semakin akurat posisi
hasil rata-rata yang didapat. Metode ini dapat
mengeliminir kesalahan karena SA.
2. Metoda Differensial Metode ini menggunakan 2 receiver sebagai base dan rover. Semakin
banyak satelit yang digunakan bersama oleh kedua receiver maka akurasi semakin
baik. Jarak yang baik antara keduanya < 100 km.
¨ Real time
¨ Post
processing
¨ Manual
differensial
__________________________
II. SURVEY DENGAN GPS
A. Persiapan
1.
Menentukan
objek yang akan disurvei
2.
Menentukan
metode pengamatan yang akan dilakukan
3.
Mempersiapkan
peralatan dan bahan survei,
¨
GPS
¨
Peta
kerja / peta topografi
¨
Kompas
¨
Meteran
¨
Kamera
¨
Tally
sheet dan alat tulis
4.
Membentuk
tim survei
5.
Menentukan
data yang akan dikumpulkan
6.
Menentukan
tipe koordinat data
7.
Membuat
rencana survey
B. Perencanaan
1.
Survey
Pencarian Posisi (Ground Check)
¨
Tentukan
calon lokasi yang akan disurvei di atas peta kerja/peta topogafi/citra satelit.
¨
Catat
koordinat lokasi yang akan disurvei (dilihat dari peta yang ada).
¨
Catat
tanda-tanda alam yang mudah dikenali dan nama daerah/tempat terdekat dari
lokasi survei (untuk memudahkan pencapaian).
¨ Tentukan
rute perjalanan dari suatu lokasi ke lokasi lainnya secara sistematis.
¨ Gambarkan
sketsa rute perjalanan di atas peta kerja.
2.
Survey
Pengukuran (Line, Point, Polygon)
¨
Tentukan prioritas lokasi atau objek yang akan diukur
atau dipetakan.
¨
Jika
mempunyai peta kerja/topografi dapat digunakan untuk dijadikan acuan pada saat
survei dilakukan.
¨
Tentukan
titik awal perjalanan survei dan arah selanjutnya.
3.
Survey
Potensi (Line, Point, Polygon)
¨
Tentukan
metode survei yang akan dilakukan.
¨
Tentukan
prioritas lokasi atau objek yang akan disurvei atau dipetakan.
¨
Jika
mempunyai peta kerja/topografi dapat digunakan untuk dijadikan acuan pada saat
survei dilakukan.
¨
Tentukan
titik awal perjalanan survei dan arah selanjutnya.
C. Teknik Pengambilan Data di Lapangan
1.
Untuk survey pencarian posisi (ground check) sebaiknya buat rute titik tujuan di dalam
GPS atau manfaatkan Fasilitas Go To
pada GPS
2.
Jika lokasi atau target yang harus direkam terdiri dari
point, line dan polygon, dahulukan mengukur polygon batas lalu polygon lain
dilanjutkan dengan line dan point.
3.
Pengukuran point dapat dilakukan bersamaan dengan
mengukur line dan polygon pada objek-objek yang berdekatan.
4.
Jika GPS kita ada fasilitas track manfaatkan untuk
mengukur line dan polygon dan sebaiknya saat awal dan akhir track rekam
waypoint.
5.
Untuk merekam jalan dan sungai rekamlah sungai dan jalan
utama dahulu baru cabang-cabangnya.
6.
Rekamlah titik-titik di alam yang mudah di kenali di atas
peta (cbg sungai, cbg jalan, jembatan, fasilitas umum, situs-situs dll).
7.
Catat no WP, bujur, lintang, tinggi, pdop, epe/akurasi,
jam & tgl perekaman, merk dan tipe GPS, nama Surveiyor, jika ada
camera abadikan kondisi 4 penjuru
angin dan catat no fotonya, dan buat
diskripsi singkat tentang kondisi sekitar lokasi.
8.
Gunakan penduduk lokal sebagai pemandu untuk memudahkan
dalam mengenali lokasi survey.
9.
Untuk survey potensi, objek yang direkam disesuaikan
dengan kebutuhan survey (misal survey fauna : jejak, kotoran, bekas mangsa,
kubangan, sarang, suara dll)
Tabel 3.1 Tally Sheet Survey Ground
Check
No.
|
No. WP
|
X
Bujur
|
Y
Lintang
|
Tanggal
|
Tipe
GPS
|
Foto
|
Deskripsi
Lokasi
|
Surveyor
|
|||
U
|
T
|
S
|
B
|
||||||||
Tidak ada komentar:
Posting Komentar